LAPORAN
PEMBUATAN KALIUM NITRAT
NAMA :YUYUN FAUZIAH
NIM : 1106071026
JURUSAN: KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG,2012
PEMBUATAN KALIUM NITRAT
I. Tujuan Praktikum
II. Prinsip Percobaan
III. Teori
IV. Hasil Pengamatan
a. Data Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1.
Pembuatan Garam Kalium Nitrat :
15 gram KCl + 17 gram NaNO3 dilarutkan dalam 50 mL air panas, dan diuapkan lalu disaring.
Hasil dari saringan diuapkan dan kemudian didingainkan, lalu disaring.
Campuran bewarna putih terdapat endapan putih
Terbentuk kristal kalium
2.
Pemurnian Kalium Nitrat :
Larutan kristal kalium + aquades dan kemudian disaring.
Terbentuk kristal kalium nitrat bebas ion.
b. Reaksi-reaksi yang terjadi
c. Perhitungan
Berat KCl yang ditimbang = 15 gram
Berat NaNO3 yang ditimbang = 17 gran
Mol KCl = 0,3 mol
Berat teoritis = 0,3 x 101
= 30,3 gram
Rendemen yang diperoleh :
V. Pembahasan
VI. Simpulan
Daftar Pustaka
Cotton, Albert, Wilkinson, 1989. Kimia Anorganik dasar. Universitas Indonesia. UI-Press. Jakarta.
http://id.wikipedia.org (diakses 3 Mei 2009).
Lingafelter, E.C.. 1989. Crystal systems.. Volume 62 Nomor 219. (http:// www.journalofchemicaleducation.com) diakses tanggal 30 Desember 2008
Saito, Taro, 1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Permission of Iwanami Shoten. Tokyo
Sura, Kitty, 1996. Kimia I. Intan Pariwara. Jakarta.
I. Tujuan Praktikum
Percobaan ini
dimaksudkan untuk mempelajari pembuatan garam kalium nitrat hasil reaksi
antara natrium nitrat dengan kalium klorida dan mempelajari pemisahan
garam tersebut dari hasil samping natrium klorida berdasarkan perbedaan
kelarutan.
II. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini
didasarkan pada pemisahan suatu garam hasil samping natrium klorida
berdasarkan perbedaan kelarutan setiap bahan yang akan dipisahkan.
III. Teori
Pada
umumnya kita tidak mengetahui komposisi dari larutan sampel yang akan
dianalisis, sehingga sulit untuk membuat larutan standar yang mempunyai
komposisi ionik yang sarna dengan larutan contoh. Untuk
mengatasi hal
ini dibuat suatu metoda yang disebut sebagai metoda kekuatan ion tetap.
Metoda ini dilakukan dengan cara mencampurkan suatu larutan yang
mempunyai kekuatan ion cukup tinggi ke dalam larutan standar dan ke
dalam larutan contoh. Dengan demikian perbedaan kedua ion dari kedua
larutan yang mempunyai konsentrasi yang berbeda dapat diabaikan sehingga
kekuatan ion menjadi konstan (Purwadi,2000).
Ujung simetri dari pola
geometris molekul-molekul adalah salah satu dari kumpulan yang luar
biasa atau sama dengan kristal yang mana telah didefinisikan sebagai
keadaan yang biasa (umum) untuk semua sifat-sifatnya tapi tak lebih dari
sebuah/suatu indikasi. Dasar pokok persoalan prinsip ini adalah simetri
dari struktural kristal dalam prakteknya adalah kedua posisi simetri
dan intensitas dari sinar X atau difraksi spektrum neutron (Lingafelter,
1985).
Kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen.
Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. kalium
nitrat Merupakan komponen bubuk hitam teroksidasi (disuplai oksigen).
Sebelum fiksasi industri nitrogen skala besar (proses Haber), sumber
utama Kalium nitrat ialah deposit yang mengkristalisasikan dari dinding
gua atau mengalirkan bahan organik yang membusuk. Tumpukan kotoran juga
sumber umum yang utama: amonia dari dekomposisi urea dan zat nitrogen
lainnya akan melalui oksidasi bakteri untuk memproduksi nitrat
(http://id.wikipedia.org).
Pada umumnya campuran digolongkan sebagai
materi heterigen, artinya tidak seluruh materi ini mempunyai sifat yang
sama. Akan tetapi, ada suatu campuran yang partikel-partikel tidak dapat
dibedakan dengan mata biasa. Campuran tersebut dinamakan larutan. Oleh
karenanya, larutan dianggap sebagai materi homogen walaupun keadaan yang
sesungguhnya tidak homogen benar. Oleh karena proses pembentukan
campuran merupakan proses fisis, maka partikel-partikel pembentuk
campuran mudah dipisahkan kembali secara fisis. Pemisahan tersebut
berdasarkan perbedaan sifat fisis dari partikel-partikel pembentuk
campuran yang dapat dilakukan dengan berbagai cara (Kitty, 1996).
Natrium
dan senyawanya sangat penting, logamnya sebagai aliasi Na-Pb, dipakai
untuk membuat tetraalkil-Pb, dan banyak kegunaan industri yang lain.
Baik Na+ maupun K+ penting secara fisiologis dalam hewan dan tanaman,
sel-sel dapat membedakan Na+ dan K+ mungkin dengan beberapa jenis
mekanisme pengompleksan (Cotton, 1989).
Dalam kristal ionik, seperti
logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan anion disusun bergantian,
dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik. Banyak logam halida
melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam air, sementara
logam oksida dan sulfida, yang mengandung kontribusi ikatan kovalen yang
signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang paling polar
sekalipun. Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar
(biasanya anion) membentuk susunan terjejal dan ion yang lebih kecil
(biasanya kation) masuk kedalam lubang oktahedral atau tetrahedral di
antara anion. Kristal ionik diklasifikasikan kedalam beberapa tipe
struktur berdasarkan jenis kation dan anion yang terlibat dan jari-jari
ionnya. Setiap tipe struktur disebut dengan nama senyawa khasnya, jadi
struktur garam dapur tidak hanya merepresentasikan struktur NaCl tetapi
juga senyawa lainnya (Saito, 1996)
IV. Hasil Pengamatan
a. Data Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1.
Pembuatan Garam Kalium Nitrat :
15 gram KCl + 17 gram NaNO3 dilarutkan dalam 50 mL air panas, dan diuapkan lalu disaring.
Hasil dari saringan diuapkan dan kemudian didingainkan, lalu disaring.
Campuran bewarna putih terdapat endapan putih
Terbentuk kristal kalium
2.
Pemurnian Kalium Nitrat :
Larutan kristal kalium + aquades dan kemudian disaring.
Terbentuk kristal kalium nitrat bebas ion.
b. Reaksi-reaksi yang terjadi
c. Perhitungan
Berat KCl yang ditimbang = 15 gram
Berat NaNO3 yang ditimbang = 17 gran
Mol KCl = 0,3 mol
Berat teoritis = 0,3 x 101
= 30,3 gram
Rendemen yang diperoleh :
V. Pembahasan
Kristal
ionik semacam natrium khlorida (NaCl) dibentuk oleh gaya tarik antara
ion bermuatan positif dan negatif. Kristal ionik biasanya memiliki titik
leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Namun, dalam larutan
atau dalam lelehannya, kristal ionik terdisosiasi menjadi ion-ion yang
memiliki hantaran listrik. Dalam kristal ion natrium khlorida, ion
natrium dan khlorida diikat oleh ikatan ion. Berlawanan dengan ikatan
kovalen, ikatan ion tidak memiliki arah khusus, dan akibatnya, ion
natrium akan berinteraksi dengan semua ion khlorida dalam kristal,
walaupun intensitas interaksi beragam. Demikian juga, ion khlorida akan
berinteraksi dengan semua ion natrium dalam kristal
Pada asam nitrat
dan garamnya merupakan senyawa okso dari nitrogen yang sangat penting.
Saat ini asam nitrit sebagian besar dibuat dari merubah nitrogen dalam
atmosfer menjadi ammonia. Ammonia dibuat dengan mengoksidasi menjadi
NO dengan adanya katalisator, kemudian NO diserap kedalam air yang
mengandung oksigen. Pada temperature kamar, asam nitrat ada dalam bentuk
fasa cair dan mendidih pada 84,1oC dan membeku menjadi kristal pada
-41,59oC. Pada pembuatan kalium sulfit dari natrium sulfit denga kalium
klorida, garam yang terjadi direklistlisasikan dengan air. Proses
reklistalisasi ini dilaksanakan sehingga hanya terdapat ion K+ dan ion
SO32+ saja yang tinggal di dalamlarutan atau tidak ditemukan lagi ion
Na+ dan Cl-.
Pada percobaan ini kita membuat dan pemisahan garam
kalium nitrat. Garam ini dibuat dengan mereaksikan larutan jenuh KCl
dengan larutan jenuh NaNO3. Sebagian besar garam-garam nitrat bersifat
higroskopis dan mudah larut dalam air. Sehingga ketika kita larutkan
dengan air maka akan seketika akan larut dengan mudah, tetapi kita
menggunakan air panas dalam percobaan ini, agar ion-ion K+ dan NO3-
mudah larut terpisah menjadi ion-ionnya, namun, beberapa garam nitrat
dapat diperoleh dalam bentuk anhidrat dan tidak mengalami dekomposisi
pada pemanasan yang cukup tinggi.
Pada proses pembuatannya kita
mereaksikan anatara larutan KCl dengan NaNO3 dengan komposisi tertentu,
dengan melalui pemanasan, didinginkan hingga kristal kalium terbentuk
dan kemudian disaring. Pada pross ini, teknik reklistalisasi diperlukan,
dimana zat padat sebagai hasil reaksi biasanya bercampur dengan zat
padat lain. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan zat-zat yang kita
inginkan, perlu dimurnikan terlebih dahulu. Prinsip proses ini adalah
perbedaan kelarutan zat pengotornya. Pada hasil kristal Kalium Nitarat
kita lakukan pemurinian agar memperoleh hasil kristal yang murni, hal
ini dilakuakan dengan menambahkan sedikit aquades hingga larutan kristal
kalium nitrat bebas ion klorida. Pemberian aquades ini berfungsi agar
ion klorida yang mungkin masih terdapat dalm kristal kalium dapat
hilang.
Pada percobaan ini kita memperoleh kristal garam kalium
nitrat sebesar 9,23 gram, dimana kristal tersebut bewarna puih. Hasil
dari rendemen sebesar 30,7%, ini berarti yang berarti bahwa 60,3%nya
adalah zat pengotor (residu) yang berada dalam sampel garam kalium
nitrat tercemar.
VI. Simpulan
Dari hasil percobaan, kita dapat
menyimpulakn bahwa kita dapat membuat kristal garam kalium jitrat
dengan mencampurkannya dengan NaNO3 yang dilakukan dengan pemanasan dan
penaringan yang kemudian di dinginkan yang kemudian terbentuk kristal.
Daftar Pustaka
Cotton, Albert, Wilkinson, 1989. Kimia Anorganik dasar. Universitas Indonesia. UI-Press. Jakarta.
http://id.wikipedia.org (diakses 3 Mei 2009).
Lingafelter, E.C.. 1989. Crystal systems.. Volume 62 Nomor 219. (http:// www.journalofchemicaleducation.com) diakses tanggal 30 Desember 2008
Purwadi
KP. 2000. Penentuan Kadar Florida dan Klorida Dalam Serbuk UO2 Secara
Potensiometrik Elektroda Ion Selektif dengan Menggunakan Teknik
Pirohidrolisis. Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V.
Saito, Taro, 1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Permission of Iwanami Shoten. Tokyo
Sura, Kitty, 1996. Kimia I. Intan Pariwara. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar